Komisi 2 Tabalong Kawal dan Dampingi Kostratani Muara Uya

Komisi 2 Tabalong Kawal dan Dampingi Kostratani Muara Uya

TANJUNG, MK – Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Dedi Nursyamsi menyatakan pademi Covid-19 ini berpengaruh besar terhadap perekonomian, sosial dan politik. Kendati demikian, pertanian tidak boleh berhenti.
"Segala daya dan upaya harus dikerahkan. Kita harus terus genjot produksi. Saat ini negara-negara penghasil pertanian terbesar seperti AS, Cina, India, Thailand mulai menahan produknya keluar, untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya," jelasnya.
Dedi menyampaikan, sekarang Indonesia masih ekspor daging, gula, dan bawang putih. Menggantungkan impor tidak mungkin lagi dan bakalan kesulitan.
“Maka dari itu penuhi kebutuhan pangan dengan pangan lokal. Seperti kebutuhan gula pasir dapat dipenuhi dari gula aren dan gula kelapa,” kata Dedi.
Sejalan dengan program Kementan, Anggota DPRD Tabalong dari Komisi 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan berkunjung ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Selasa (21/04/2020).
Selain menggali informasi ke masyarakat setempat, mereka juga mensosialisasikan program kredit dari BPR dengan bunga nol persen, tanpa agunan dan batas pinjaman Rp25 juta. Ini diperuntukkan  bagi UMKM dan usaha pertanian.
"Petani bisa memanfaatkan kredit tersebut baik individu maupun kolektif, nanti dibayar setelah panen tergantung siklus tanaman," tutur Sumiati, Ketua Komisi 2.
Menurutnya, pemberian kredit kepada petani dan UMKM tanpa bunga diberikan pemerintah daerah agar memutus ketergantungan petani kepada tengkulak. Syaratnya mudah cukup memiliki KTP Tabalong.
Sumiati juga mengaku siap mendampingi dan mengawal program kredit agar nantinya betul-betul dimanfaatkan petani untuk membeli sarana produksi pertanian.
Penyuluh di BPP Muara Uya juga menyebutkan bahwa kondisi saat ini bantuan saprodi dari pemerintah pusat dan daerah mengalami penurunan.
“Yang semula kegiatan pengembangan kawasan cabai setiap hektare diberikan bantuan senilai Rp20 juta, sekarang hanya Rp3 juta saja yang hanya bisa dibelikan benih," beber Penyuluh.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si yang turut hadir saat acara sosialisasi menyebutkan, sangat tepat program dari Pemkab Tabalong membantu UMKM dan agribisnis. Ini tentunya patut dicontoh kabupaten/kota lain .
“Dengan program kredit tanpa agunan dan bunga nol persen, otomatis dunia usaha bisa tetap eksis dan mengatasi pengangguran di masa sulit seperti ini," pungkas Yulia.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama