Jelang Ramadhan, Petani di Kabupaten Banjar Syukuran Panen

Jelang Ramadhan, Petani di Kabupaten Banjar Syukuran Panen

MARTAPURA, MK - Presiden pertama Republim Indonesia, Ir Soekarno pernah berkata “Soal Pangan Adalah Soal Hidup Matinya Bangsa”. 
Itulah sebabnya pertanian tidak boleh berhenti meski apapun yang terjadi, karena keberlangsungan sebuah bangsa sangat tergantung dari pangan yang dihasilkan oleh petani.  
Sejalan dengan pemikiran founding father Ir. Soekarno, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mempunyai tekad Kementerian Pertanian berupaya untuk memastikan ketersediaan pangan cukup untuk 267 Juta rakyat Indonesia.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh tetap melakukan pekerjaan sehari-hari dalam menyediakan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
Senada dengan Mentan SYL, Kepada Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian tidak boleh berhenti, apapun yang terjadi guna memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia.
Semangat itu ditunjukan oleh petani dan penyuluh dari Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam syukuran panen padi gogo yang dilakukan pada hari Selasa, 21 April 2020, tepatnya di Desa Antaraku. 
Sam,ani dan M Syamsi selaku penyuluh dan koordinator penyuluh Kabupaten Banjar mengemukakan, panen kali ini cukup istimewa karena hasil yang didapat sebesar 2,7 ton per hektare.
"Gabah kering panen (GKP) padi Gogo varietas lokal Buyung dengan luas panen mencapai 200 hektare. Hal ini sangat disyukuri petani, karena dilakukan menjelang bulan Ramadhan meskipun masih dibayangi Covid-19," pungkas Sam,ani.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama