Wagub Ingin Falsafah Huma Betang Jadi Isu Nasional

Wagub Ingin Falsafah Huma Betang Jadi Isu Nasional

PALANGKA RAYA, MK - Bertajuk Falsafah Huma Betang dalam Bingkai NKRI, dialog kebangsaan Konferensi Daerah (Konferda) II Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Tengah resmi dibuka Wakil Gubernur Kalteng, Habib Ismail bin Yahya, Kamis (14/11/2019) di Aula Berkah, Dinas Pendidikan Kalteng.
"Intinya kami dari pemerintah provinsi pasti akan mendukung setiap organisasi apa saja, khususnya organisasi kepemudaan," terannya.
Menurutnya, Pemprov Kalteng menyadari para pemuda yang aktif berorganisasi punya peluang besar menjadi pemimpin masa depan. Dengan pengalaman berorganisasi, tentu tak mustahil suatu saat nanti mereka yang mengelola suatu daerah.
"Karena kita tahu bahwa tanggung jawab kita nantinya akan kita serahkan kepada para pemuda. Dan pemuda yang diharapkan itu boleh dikatakan pemuda yang aktif berorganisasi," bebernya.
Dengan aktif berorganisasi, lanjutnya, pemuda tahu bagaimana mengelola suatu kelompok. Saat pemuda tahu cara mengelola suatu kelompok atau organisasi, mereka pun akan bisa mengelola suatu daerah, karena pemimpin-pemimpin yang akan datang lahir dari pemuda di masa sekarang.
"Kami berharap di Konferda PA GMNI ini terpilih ketua yang bisa mengangkat harkat dan martabat derajat GMNI secara khusus, dan Kalimantan Tengah," harapnya.
Ia menambahkan, Pemprov Kalteng akan mengusulkan agar falsafah Huma Betang bisa diangkat menjadi isu nasional, mengingat begitu pentingnya makna di balik itu.
"Huma Betang adalah ilustrasi sebuah rumah yang besar, di mana di situ hidup dan tinggal beberapa kepala keluarga, beberapa masyarakat yang berbeda-beda, namun bisa hidup rukun berdampingan dalam keragaman," tutupnya.[kenedy]
Lebih baru Lebih lama