BATULICIN, MK - Kepedulian terhadap peningkatan ekonomi juga ditunjukkan Forum Intelektual Dayak Nasional (FIND) Tanah Bumbu dan Dewan Adat Dayak (DAD) Tanah Bumbu.
Kedua pucuk pimpinan organisasi kemasyarkatan (ormas) ini bahkan sepakat bakal menggelar pelatihan sasirangan dengan bahan pewarna alami.
"Jadi kita mencoba membuat sasirangan dengan pewarna alami, dan itu menjadi nilai tambah," tutur Ketua FIND Tanbu, Mantikei, Kamis (17/10/2019).
Menurutnya, dengan menggunakan pewarna alami tentu menjadi ramah lingkungan, apalagi limbahnya tidak merusak lingkungan bila dibuang ke sungai. Pewarna alami itu sebut saja seperti dari kayu ulin atau juga ketapang.
"Ini sudah kita jalankan, seperti teman-teman kita yang ada di Banjarmasin. Jadi ini nilai jualnya tinggi serta ibu-ibu ada kegiatan," imbuhnya.
Ketua DAD Tanbu, Endriko Ferni menambahkan, pihaknya ingin meningkatkan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), seperti pembuat makanan ringan, dan produk-produk kesehatan.
"Contoh sekarang namanya pasak bumi teh Bajakah. Ini sudah kita buat, juga kita teliti. Sekarang untuk dipatenkan," terangnya.
Endriko mengingatkan, jangan sampai pasak Bumi hasil kekayaan Kalimantan malah nantinya dipatenkan pihak luar negeri, sementara kita tidak dapat apa-apa.
"Nah itu kita usahakan, kita senergi lintas agama lintas suku. Kita di sini dari dulu bersama-sama sudah ada, perbedaan itu Indah. Kita memang berbeda, buatlah perbedaan itu indah saling menghargai satu sama lain serta saling teloransi, saling membantu satu sama lain," pungkasnya.[joni]