BATULICIN, MK – Haul ke-16 Habib Pangeran Syarief Ali Bin Abdurrahman Al Iderus di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Minggu (24/6/2018), tampak menjadi momen bersejarah bagi H Sayid Umat Al Iderus. Itu karena, di momen ini dia dinobatkan sebagai Pangeran Muda Kerajaan Sebamban.
Penobatan dilakukan utusan Raja Banjar, Sultan H Khairul Saleh Al Mu’tasim Billah, yakni Menteri Luar Negeri dan Kebudayaan, Pangeran Nur Yakin. Ritual ini juga turut disaksikan Raja Kubu dari Kalimantan Barat, Habib Zulfi Bin Ismail Al Iderus.
Di momen sakral ini, Pangeran Muda Sayid Umar mendapatkan keris pusaka kerajaan Banjar beserta darjah kebesaran kerajaan.
Dalam sambutannya, Sayid Umar mengatakan, berdirinya kerajaan Sebamban tak lepas dari ikatan emosional dan kekeluargaan dengan kerajaan Kesultanan Banjar.
Kerajaan Sebamban sendiri, sambungnya, didirikan oleh Pangeran Syarief Ali Bin Habib Abdurrahman Al Iderus di masa pemerintahan kerajaan Banjar Sultan Adam Al Watsiqubilllah sebagai sultan ke-12 di tahun 1925 hingga 1959 masehi.
Melalui penobatannya maupun penabalan sebagai Raja Sebamban, semata-mata hanya meneruskan kerajaan di era milenium saat ini.
“Penobatan ini tiada maksud ada negara dalam negara dan juga bukan bergerak di bidang politik praktis untuk berkuasa, melainkan untuk menyatukan keluarga yang tercerai berai akibat kolonialisme Belanda dahulu,” kata Sayid Umar.
Tujuan lainnya, lanjut Anggota DPRD Tanbu ini, tiada lain ingin mengangkat tradisi yang hilang berdasarkan budaya lokal tradisional yang adi luhung.
“Keberadaan kami di era kemerdekaan adalah untuk mengawal NKRI dengan landasan Pancasila Dan UUD 1945 serta Bahennika Tunggal Ika. Dengan terbentuknya kerajaan ini bisa menjadikan hubungan sosial interaktif, serta mensinergikan antara keluarga zuriat Al Iderus dengan masyarakat,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Tanah Bumbu, H Sudian Noor turut mengapresiasi dengan tumbuhnya kembali Raja Sebamban di Kabupaten Tanah Bumbu.
Atas penobatan ini, lanjutnya, berati kita telah menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya bahari yang mulai hilang akibat kolonialisme dahulu.
“Kita berharap aktivitas budaya kerajaan baru di sini akan seperti di daerah lain. Melalui itu akan kita manfaatkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan antara suku dan agama manapun,” imbuhnya.
Sementara itu, acara haul turut dihadiri Muspika Kecamatan Angsana serta Kecamatan Sungai Loban. Di lokasi pemakaman ini juga dihadiri tokoh masyarakat serta ratusan keluarga Al Iderus di Bumi Bersujud.[joni]