PARINGIN – Jurubicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Balangan, Ahmad Baihaki, menekankan pentingnya reformasi perencanaan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam penyusunan APBD 2026.
Dua hal ini dinilainya sangat krusial untuk memperkuat kapasitas fiskal daerah di tengah tuntutan efisiensi anggaran. Selasa (2/12/2025).
Baihaki menyampaikan bahwa kualitas perencanaan mempengaruhi langsung efektivitas penggunaan anggaran.
Ia menegaskan bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan data yang akurat, realistis, dan mengakomodasi aspirasi masyarakat melalui partisipasi publik yang lebih luas.
“Perencanaan yang baik harus berdasarkan data yang tepat. Dengan demikian, anggaran yang disusun benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Baihaki.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa reformasi perencanaan bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga bagian dari upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Dengan perencanaan yang tepat, pemerintah daerah dapat menghindari tumpang tindih program, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas hasil pembangunan.
Dalam hal optimalisasi PAD, Baihaki menilai perlunya strategi yang lebih agresif dan inovatif. Ia menekankan bahwa daerah harus mulai memperluas sumber pendapatan, memperbaiki sistem pemungutan, serta melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap potensi kebocoran.
Menurutnya, peningkatan PAD akan menjadi fondasi penting untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap transfer dari pemerintah pusat. Dengan PAD yang kuat, Balangan memiliki ruang fiskal yang lebih luas untuk menetapkan program strategis yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Baihaki berharap sinergi antara reformasi perencanaan dan penguatan PAD dapat menjadikan APBD 2026 lebih berkualitas, mampu menjawab tantangan daerah, dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Balangan.[mta/adv]
