BANJARMASIN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Diseminasi Informasi Geospasial bertema Peningkatan Peran Kelembagaan dan Perkuatan Manajemen Kualitas dalam Meningkatkan Kinerja Simpul Jaringan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan di Ruang Rapat Syahrir Bappeda Kalsel, Jumat (28/11/2025).
Kegiatan tersebut melibatkan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta perwakilan kabupaten dan kota se-Kalsel sebagai bagian dari upaya penguatan pengelolaan informasi geospasial di daerah.
Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Suprapti Tri Astuti, melalui Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Anisa Murni, menegaskan bahwa data dan informasi geospasial kini menjadi elemen penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
“Data dan informasi geospasial berperan dalam mengidentifikasi lokus prioritas pembangunan serta mendukung pengambilan keputusan berdasarkan fungsi dan peruntukan ruang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ketersediaan data geospasial yang berkualitas akan menghasilkan perencanaan yang lebih tepat sasaran, konkret, serta meminimalkan tumpang tindih antar sektor dan kewenangan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, PP Nomor 45 Tahun 2021, serta kebijakan Satu Peta dan Satu Data.
Anisa memaparkan bahwa kinerja simpul jaringan daerah diukur melalui lima domain infrastruktur informasi geospasial, meliputi kebijakan, kelembagaan, teknologi, sumber daya manusia, serta data dan standar. Evaluasi dilakukan melalui platform SIMOJANG yang dikembangkan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Saat ini, Simpul Jaringan Provinsi Kalimantan Selatan berada pada kategori Unggul, namun dinilai masih berpotensi menurun apabila tidak dilakukan penguatan berkelanjutan. Sementara itu, capaian simpul jaringan kabupaten/kota berada pada berbagai kategori, mulai dari Unggul hingga Terbangun tahap awal.
“Perkembangan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah, namun penguatan tetap diperlukan, khususnya pada domain sumber daya manusia dan pemenuhan standar kualitas data geospasial,” tegas Anisa.
Ia menambahkan, kegiatan diseminasi ini juga bertujuan mempersiapkan perangkat daerah dalam menghadapi pelaksanaan Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) berbasis geospasial dan geotagging pada awal tahun mendatang guna meningkatkan akurasi dan akuntabilitas perencanaan pembangunan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri perwakilan Badan Informasi Geospasial, Annacletus Ari Dartoyo dan Aris Haryanto, yang mengapresiasi langkah Kalimantan Selatan dalam membangun simpul jaringan geospasial dan mendorong penguatan strategi pengelolaan data spasial untuk mendukung pengambilan keputusan pembangunan daerah.[adv]
