BANJARMASIN – Siapa sangka, kebiasaan sederhana melayani pelanggan dengan sistem pembayaran digital bisa mengantarkan seseorang ke Tanah Suci? Itulah kisah inspiratif Sri Supianingsih, pedagang kuliner asal Banjarmasin yang berhasil mendapatkan hadiah umrah dari Bank Indonesia setelah dinobatkan sebagai merchant dengan transaksi QRIS tertinggi di Kalimantan Selatan.
Tangis haru pecah di wajah Sri saat namanya disebut sebagai penerima hadiah utama dalam ajang Banua Qristival 2025, yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Antasari belum lama ini. Ia tak menyangka langkah kecilnya berbuah perjalanan besar.
“Enggak pernah mimpi bisa berangkat Umrah. Kaget, enggak nyangka, sampai mau nangis rasanya,” tutur Sri lirih sambil tersenyum bahagia.
Bagi perempuan tangguh ini, QRIS bukan sekadar alat pembayaran digital. Ia melihatnya sebagai cara baru melayani pelanggan dengan lebih cepat dan aman. Di warung kulinernya yang sederhana, nyaris tak ada lagi transaksi tunai. Semua pelanggan cukup memindai kode QR, dan urusan pembayaran pun selesai dalam hitungan detik.
Langkah kecil itu menjadi bukti nyata bagaimana digitalisasi ekonomi benar-benar menyentuh pelaku usaha mikro. Bank Kalsel, selaku pembina para pelaku UMKM di daerah, menilai konsistensi Sri sebagai contoh nyata adaptasi digital di akar rumput.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.
“Kami bangga salah satu merchant binaan Bank Kalsel menjadi yang tertinggi dalam transaksi QRIS di Kalsel. Ini menandakan masyarakat sudah semakin terbiasa dengan sistem pembayaran digital yang aman dan praktis,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Bank Kalsel juga berencana menggelar Pekan ASN Bangga Menggunakan QRIS di lingkungan perkantoran Pemerintah Kota Banjarmasin, untuk memperluas literasi digital serta memperkuat ekosistem keuangan non-tunai di daerah.
Sementara itu, data Bank Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan penggunaan QRIS di Kalimantan Selatan. Hingga Agustus 2025, pengguna QRIS tumbuh 9,36 persen (year on year), jumlah merchant meningkat 26,03 persen, dan total transaksi mencapai hampir 37 juta, naik 67,21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Bagi Sri Supianingsih, angka-angka itu bukan sekadar statistik. Ia telah merasakannya sendiri — bagaimana inovasi digital dapat mengubah hidup seseorang. Dari warung sederhana di pinggir jalan, langkah kakinya kini tertuju ke Tanah Suci. Semua berawal dari niat tulus melayani pelanggan dengan cara yang lebih modern.[adv]