KUALA KAPUAS — Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung (TMPT) dan Bazar Ekonomi Kreatif Expo 2025 resmi dibuka oleh Bupati Kapuas, HM Wiyatno, pada Selasa malam (22/4/2025).
Pembukaan berlangsung meriah di Panggung Utama Jalan Patih Rumbih, kawasan Stadion Kapuas. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Ke-219 Kota Kuala Kapuas dan HUT Ke-47 Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Seremoni pembukaan ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon ke udara oleh Bupati bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Kegiatan Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung (TMPT) dan Bazar Ekonomi Kreatif Expo 2025 ini digelar sebagai rangkaian untuk memeriahkan Hari Jadi Ke-219 Kota Kuala Kapuas dan HUT Ke-47 Pemerintah Kabupaten Kapuas,” ujar Bupati Kapuas, HM Wiyatno.
Bupati juga menambahkan bahwa perayaan hari jadi akan semakin semarak dengan digelarnya event Bupati Kapuas Trail Adventure atau X-Trail pada 10 Mei 2025 mendatang. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat dalam merayakan hari jadi kota mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Kapuas, Ny. Apolonia, dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival TMPT berlangsung dari 21 hingga 27 April 2025.
"Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk 17 kecamatan, organisasi perangkat daerah (OPD), organisasi wanita, organisasi kemasyarakatan, sanggar seni dari sekolah, serta komunitas umum di wilayah Kapuas," katanya.
Festival ini menyuguhkan beragam kegiatan menarik, seperti pemilihan Duta Wisata Jagau Linga dan Bawi Kemeloh, lomba mewarnai dan melukis, serta aneka kuliner tradisional. Tak hanya itu, berbagai perlombaan budaya tradisional juga digelar, antara lain karungut, tari pesisir, manyipet, balogo, bagasing, manjewet uwei, lawing sekepeng, hingga pawai budaya.
Festival TMPT telah menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan warga Kapuas. Selain menjadi hiburan, festival ini juga menjadi sarana pelestarian warisan budaya lokal sekaligus wadah pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat.[zulkifli]
