SAMARINDA - Pemerintah Republik Indonesia terus berusaha menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berkompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian. Ia menambahkan, pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai. Dan Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.
Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Sebagai sekolah vokasi Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru terus meningkatkan pengetahuan siswanya terkait dunia pertanian. Kali ini sekolah kembali mengadakan field trip atau kunjungan ke petani sukses di wilayah Kalimantan Timur.
Kunjungan dalam rangka benchmarking ini, diikuti oleh beberapa siswa dan guru SMK-PP Negeri Banjarbaru. Mereka kali ini melakukan kunjungan di beberapa tempat di wilayah Kalimantan Timur selama 4 hari, Kamis, 21 November sd Minggu, 24 November 2024.
Adapun siswa yang ikut berjumlah 69 orang siswa dari kelas X Agribisnis Tanaman 1 sebanyak 27 orang, kemudian kelas X Agribisnis Tanaman 2 berjumlah 26 orang, dan kelas XI Agrinis Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 16 orang. Mereka di pandu oleh 7 orang guru SMK-PP Negeri Banjarbaru.
76 orang ini, selama di Kalimantan Timur melakukan kunjungan di beberapa tempat diantaranya ke SMK-PP Negeri Samarinda, Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) Pemuda Tani Keren di Tenggarong, BPPSDM Kalimantan Timur, Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) Nasda, dan Kebun Pak Agus.
Selama disana mereka melihat kebun pertanian, belajar pertanian yang dilakukan oleh petani sukses, kemudian melihat SMK-PP Samarinda, kemudian melihat potensi pertanian yang ada di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong, Samarinda dan Balikpapan.
Secara terpisah, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini ditunjukan agar siswa dapat melihat secara langsung bahwa bisnis di bidang pertanian sangat luar biasa potensinya, khususnya untuk mendapatkan rupiah.
"Kita ajak siswa kita melihat langsung betapa besarnya potensi pertanian, khususnya yang ada di Kalimantan Timur ini, sebab nantinya akan ada IKN di wilayah Kalimantan Timur," kata Budi.
"Sepulang dari sini, minimal siswa sudah memiliki gambaran dan menambah motivasi mereka untuk menentukan bisnis pertanian yang cocok dengan kondisi di sekitarnya masing-masing," lanjut Budi.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru