Tahun 2024 Ditargetkan seluruh Desa di Kalteng 100 persen Teraliri Listrik

Tahun 2024 Ditargetkan seluruh Desa di Kalteng 100 persen Teraliri Listrik

SEKDA Nuryakin saat menyampaikan amamat Gubernur Sugianto Sabran pada forum kelistrikan Kalteng 2023.| foto : istimewa

PALANGKA RAYA - Sinkronisasi dan koordinasi guna mempercepat pembangunan kelistrikan, meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio Desa berlistrik serta menunjang pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan PT PLN menggelar Forum Kelistrikan bertajuk "Kalimantan Tengah Bercahaya, Makin Berkah" berlangsung di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur setempat, Selasa (6/6/2023).

Gubernur H Sugianto Sabran dalam amanatnya yang disampaikan Sekda Kalteng.H Nuryakin memaparkan, pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya ini sudah cukup menggembirakan, yang dibuktikan dengan kondisi kelistrikan Kalteng yang telah interkoneksi dengan Sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim dengan daya mampu pasok sebesar 1.846 MW, beban puncak tercatat 1.391 MW sehingga memiliki surplus daya mampu 455 MW.

Kemampuan PLN UID Kalselteng, urainya, dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Provinsi Kalteng semakin kuat dengan beroperasinya 4 Gardu Induk (GI) 150 KV yaitu GI Kuala Pembuang kapasitas 30 MVA,GI Sukamara kapasitas 30 MVA,GI Nanga Bulik Kapasitas 30 MVA dan GI Kuala Kurun kapasitas 30 MVA. 

Kemudian, rasio Desa berlistrik PLN di Kalteng hingga sampai Maret 2023 sebesar 71,87 persen atau 442 Desa belum berlistrik dari 1.571 Desa. 

Tahun 2023, ungkapnya, bakal dibangun 125 Desa yang akan meningkatkan Rasio Desa Berlistrik menjadi 82,88 persen, dan ditargetkan pada tahun 2024 seluruh Desa di Kalteng 100 persen teraliri listrik.

"Melihat kesiapan ini diharapkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk membangun bisnis dan usahanya guna mendorong peningkatan perekonomian di Kalimantan Tengah," sebutnya.

Ditegaskan bahwa penyediaan energi listrik yang berkecukupan, berkualitas, harga yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi tanggung jawab besar yang mesti diwujudkan bersama.
 
"Apalagi dengan adanya berbagai program pembangunan yang ada di Kalimantan Tengah, seperti infrastruktur, Food Estate, Shrimp Estate, hilirisasi industri, RSUD Hanau, dan rencana pendirian perguruan tinggi vokasi berbasis keunggulan daerah dipastikan memerlukan energi listrik yang besar untuk mendukungnya," tuturnya.

Diharapkan, seluruh stakeholder terkait hendaknya dapat turut andil dalam membantu pelaksanaan percepatan pembangunan kelistrikan. 

"Berbagai kendala yang sering dihadapi dalam pembangunan kelistrikan di lapangan, baik teknis maupun non-teknis harus kita pikirkan bersama guna mendapatkan solusi dalam mengatasinya, guna mewujudkan Kalteng Bercahaya dan Makin Berkah," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan Komitmen Bersama Forum Ketenagalistrikan antara Pemprov Kalteng yang diwakili Sekda Nuryakin, GM PLN Icon + Wahyu Tony Hermawan dan GM PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin serta seluruh Bupati/Walikota se-Kalteng.[kenedy/adv]

Lebih baru Lebih lama