Gubernur Imbau Perusahaan Besar Swasta Peduli terhadap Korban Banjir di Kalteng

Gubernur Imbau Perusahaan Besar Swasta Peduli terhadap Korban Banjir di Kalteng

GUBERNUR Kalteng, H Sugianto Sabran.| foto : istimewa

PALANGKA RAYA - Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali dilanda banjir yang diakibatkan tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa bulan terakhir ini.

Banjir yang melanda Kalteng tersebut seakan menjadi kalender tetap setiap tahun, bahkan bisa terjadi dua sampai tiga kali dalam setahun bila melihat periodik dari tahun 2020 hingga tahun 2022.

Kondisi itu pun sangat memantik perhatian serius dari Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, mengingat banjir yang mengepung Bumi Tambun Bungai tersebut terjadi saat permasalahan lain belum usai.

"Banjir melanda disaat Pandemi Covid-19 belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi dengan kenaikan harga BBM. Semuanya harus kita hadapi dan ditangani simultan secara bersamaan," ucap Gubernur, Rabu (19/10/2022).

Akibat banjir tersebut, ungkapnya, para petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen karena lahannya terendam air, sehingga hal itu melahirkan permasalahan sosial dan ekonomi, serta masyarakat kehilangan mata pencaharian.

"Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat di sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang bisa terjadi hingga tiga kali dalam setahun ini apa yang diharapkan dari sektor pertanian. Hal ini akan menciptakan tren kemiskinan di tingkat pedesaan," bebernya. 

Tidaklah berlebihan, jika Gubernur Sugianto mengimbau dan mengingatkan kepada perusahaan perkebunan, HPH, HTI dan pertambangan agar peka dan peduli terhadap masyarakat, serta berkontribusi positif terhadap pembangunan di Provinsi Kalteng.

Membangun Kalteng, tegasnya, bukan semata-mata urusan Pemerintah saja, tapi semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholders yang ada termasuk didalamnya sektor pengusaha bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan.

"Sektor-sektor pengusaha tersebut berurusan langsung dengan lingkungan hidup yang harus dikelola dengan ramah agar tidak berkontribusi terhadap bencana, seperti banjir diantaranya. Maka sangat diharapkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat terlebih yang terdampak bencana, merupakan bagian terpenting dalam komitmen moral," tukasnya.[kenedy/adv]


Lebih baru Lebih lama