Halal Bihalal PWI Pulang Pisau Diisi Tausiyah Ustaz Suriyadi

Halal Bihalal PWI Pulang Pisau Diisi Tausiyah Ustaz Suriyadi

KEGIATAN Halal bihalal oleh PWI Pulang Pisau.| foto : manan

PULANG PISAU - Melanjutkan program kerja PWI Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2022, menggelar acara halalbihalal, Kamis (26/5/2022) di Balai PWI kabupaten setempat, Jalan Kasturi, Kota Pulang Pisau. 

Kegiatan dihadiri pengurus bersama anggota PWI setempat dan diisi siraman rohani oleh Ustadz Suriyadi yang juga sebagai Ketua MUI Pulang Pisau. 

Sebelum acara dimulai, Ketua Panitia Pelaksana Asrianoor membacakan secara ringkas susunan acara yang dimulai pada pembukaan, pembacaan kalam ilahi, sambutan ketua PWI Pulang Pisau dan tausiyah. 

Ketua PWI Pulang Pisau, I Nyoman Weda mengatakan, kegiatan halalbihalal ini merupakan program kerja lanjutan atau agenda tahunan PWI Pulang Pisau dalam rangka saling mempererat tali silaturahmi bagi seluruh pengurus bersama anggota. 

"Semoga momentum ini, kita semua dapat merenungi segala macam kegiatan yang kita lakukan selama menjalankan tugas jurnalistik, dan tentu salin bermaafan dalam satu wadah organisasi, yakni PWI Pulang Pisau," ucap Nyoman sapaan akrabnya. 

"Pengurus dan Anggota PWI Pulang Pisau sendiri di dalamnya ada belasan wartawan dari berbagai media, baik cetak, elektronik maupun online," ujarnya menambahkan. 

Pada kesempatan yang sama, Ustadz Suriyadi menyampaikan tausiyahnya semoga kegiatan yang digelar oleh PWI Pulang Pisau ini mendapat berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

"Secara pribadi saya sangat mengapresiasi dan sangat mendukung kegiatan halalbihalal yang dilaksanakan PWI Pulang Pisau," ucap Ustadz Suriyadi. 

Dijelaskan salah satu ulama panutan di kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat ini, halalbihalal sendiri mengandung makna saling halal menghalalkan atau bahasa sederhananya saling memaafkan.

Secara umum, lanjut Ustadz Suriyadi, halalbihalal ini seluruh agama mengadopsi hal tersebut hanya saja berbeda konsep. Karena secara fitrah manusia memang berbeda. Artinya tidak ada kesamaan dari satu sama lainnya, sehingga perbedaan hakikatnya merupakan rahmat dari Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa).

Dalam Islam sendiri, diterangkan Ustadz Suriyadi ada tiga konsep yang dijalankan, yakni ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathoniyyah, ukhuwah basyariyyah sebagai landasan menjunjung perbedaan, persaudaraan dan kebersamaan. 

"Jadi, tujuan diciptakannya perbedaan tidak lain untuk bisa saling kenal mengenal antar satu sama lainnya. Rahmat sendiri memiliki makna dan fungsi masing-masing, dari itu mari jadikan perbedaan menjadi sebuah kekuatan bersama," terangnya. 

Meski begitu, tambah Ustadz Suriyadi, dalam prakteknya cukup sulit menerapkan. Sebab, manusia diberi "hawa nafsu" hingga banyak terjadi perpecahan dan lain sebagainya. 

"Dari itu, mari kita jaga dan perangi hawa nafsu di kepribadian masing-masing demi terciptanya kedamaian. Saya pribadi berpesan kepada seluruh teman-teman PWI Pulang Pisau, terus mengawal pembangunan melalui tulisan untuk kebaikan bersama. Sebab, dengan niatkan tulus karena Allah SWT, InsyaAllah dapat membantu seluruh kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat dan kontrol sosialnya pun tetap dijalankan," pungkasnya.[manan]


Lebih baru Lebih lama