Waduh, Upah Tukang Rumah Pelangi Dilaporkan tidak Sesuai

Waduh, Upah Tukang Rumah Pelangi Dilaporkan tidak Sesuai

KOMISI III DPRD Kotabaru berencana melakukan investigasi ke lapangan untuk memastikan laporan dan keluhan warga.| foto : zainuddin

KOTABARU – Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilakukan Komisi III DPRD Kotabaru bersama warga Rampa Lama Kotabaru. Rapat ini terkait pembangunan rumah Kampung Pelangi di Desa Rampa Lama, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Senin (21/3/2022).

Ini merespon munculnya keluhan masyarakat Desa Rampa Lama. Mereka mengeluhkan pembangunan rumah kampung pelangi tidak sesuai dengan kebutuhan.

RDP dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Awaluddin. Ia menyampaikan, dari 150 unit bangunan rumah kampung pelangi yang ada di Desa Rampa Lama tersebut, tidak sesuai dengan RAP dan upah tukang.

"Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan rumah kampung pelangi ini menjadi pertanyaan sebagian warga Rampa Lama, hal ini disampaikan melalui Rapat Dengar Pendapat di DPRD," ucap Awwaludin.

Keluhan disampaikan salah satu warga Rampa Lama RT 05, Ismail. Kepada Komisi III, Ia membeberkan tentang bahan kayu yang tidak sesuai dengan RAP dan upah tukang.

"Seharusnya 1 buah rumah tersebut untuk upah tukang sebesar Rp7 juta, namun kami menerima ada yang hanya Rp6 juta dan ada juga hingga Rp 5 juta," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Komisi III DPRD Kotabaru, H Syaipul Rahmadi sangat menyayangkan dengan adanya makelar pemotongan upah tukang dan bahan kayu yang tidak sesuai dengan rencana anggaran pembangunan (RAP).

"Kami dari Komisi III akan melakukan investigasi ke lapangan untuk memastikan laporan dari warga tersebut. apakah benar yang disampaikannya," ucap Syaipul.

Dan apabila benar adanya pemotongan upah serta kayu yang diberikan tidak sesuai RAP, maka Komisi III akan langsung melakukan konsultasi dengan pihak Kementerian PUPR.

"Sangat kita sayangkan, saat Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kotabaru tidak dihadiri oleh penyuplai bahan pembangunan Rumah Pelangi serta para ketua kelompok penerima manfaat bedah rumah pelangi tersebut tidak berhadir," ujar Syaipul.

Dalam RDP ini turut hadir 10 warga beserta tukang bangunan, dan Kabid PUPR Kotabaru, Hamid.[zainuddin]


Lebih baru Lebih lama