Bangunan Wisata Kuliner di Mantaren II Mangkrak

Bangunan Wisata Kuliner di Mantaren II Mangkrak

PULANG PISAU, MK - Sejumlah bangunan di Desa Mantaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, (Kalteng), mangkrak alias terbengkalai. 

Padahal, bangunan yang dibangun oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Mantaren II, tepatnya di Jalan Pacitan RT 04 bersumber dari dana desa (DD) tahun anggaran 2020 lalu. 

Peruntukannya pun disebutkan sebagai pusat wisata kuliner, guna mempromosikan hasil olahan warga desa setempat. 

Tetapi, hingga saat ini bangunan tersebut belum jelas asas manfaat dan fungsinya.

Kepada awak media ini, Minggu (7/11/2021) salah seorang warga desa setempat mengkritik program pembangunan yang dianggapnya hanya membuang-buang anggaran. 

"Bagaimana tidak buang-buang anggaran, mas lihat saja sendiri ke lokasi. Bahkan sampai saat ini tidak berfungsi, di area bangunannya pun banyak ditumbuhi rerumputan liar," ujar narasumber yang meminta namanya tidak disebutkan. 

Dari itu, dirinya berharap agar sejumlah bangunan tersebut segera difungsikan, agar nantinya dapat menarik minat warga untuk mengunjungi lokasi wisata kuliner tersebut.

"Bangunannya kan sudah ada. Jadi, tinggal langkah selanjutnya agar dapat dimanfaatkan. Karena tadi, sampai saat ini belum terlihat asas manfaatnya bagi masyarakat desa kami, malah ada bangunan baru lagi yang hendak di bangun di lokasi yang sama," bebernya. 

Senada, narasumber lainnya yang juga warga desa setempat menyebutkan bahwa sejumlah bangunan yang dicanangkan sebagai tempat wisata kuliner di desa tersebut benar adanya. 

Hanya saja, beberapa bangunan itu terkesan mubasir. Sebab, sampai saat ini belum ada aktivitas apapun di lokasi dimaksud, sehingga tak sesuai dengan tujuan fungsinya.

"Secara pribadi saya menilai beberapa bangunan di lokasi wisata kuliner desa kami ini memang terlihat belum terlihat manfaatnya. Jadi, sebenarnya kami juga bingung, karena bangunan itu sudah cukup lama selesainya, tapi tak ada aktivitas apa-apa di sana," katanya yang juga meminta identitasnya dirahasiakan. 

Sementara dari pantaun awak media metrokalimantan.com, Minggu (7/11/2021) benar adanya bahwa di lokasi wisata kuliner itu, tampak terlihat 4 buah bangunan lama dan ditambah 1 buah bangunan baru (hendak dibangun). 

Informasi yang berhasil dihimpun, kesemua bangunan yang ada bersumber dari dana desa (DD) dengan nilai anggaran berbeda dan cukup fantastis. 

Sejumlah bangunan yang tampak terbengkalai itu, terdiri dari lapak atau los pasar dengan anggaran kurang lebih Rp 58 juta. 

Selanjutnya bangunan 3 buah gazebo dengan nilai Rp 41 juta lebih, dan khusus rumah makan total dana pembangunan menghabiskan anggaran DD kurang lebih Rp 300 juta (secara bertahap), dan pada 2020 lalu rumah makan tersebut di bangun sebesar dengan nilai Rp 179 juta lebih. 

Saat dikonfirmasi media ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Desa setempat terkait belum fungsional sejumlah bangunan di lokasi wisata kuliner di Desa Mantaren II tersebut. 

Namun pada pemberitaan sebelumnya di media ini, tepatnya pada Senin 2 Mei 2021lalu. Kades Mantaren II, Agus Imam Murdiyanto pada poin komentarnya mengatakan, pembangunan Wisata Kuliner ini tidak lain upaya pihaknya untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian di desa. 

Dimana, terangnya, tempat itu akan menjadi wadah usaha bagi warga desa setempat, dan akan fungsional tahun 2021 ini. 

"Nanti secara teknis bangunan tersebut akan kita serahkan ke Bumdes sebagai pengelola, sehingga diharapkan dapat menambah PADes Mantaren II," ujar Agus. 

Untuk kuliner sendiri, tambah Agus, pihaknya akan menonjolkan makan khas asli Desa Mantaren II, seperti Tiwul olahan dari bahan singkong dan kuliner asli warga Mantaren II lainnya. 

"Dulunya kan warga masyarakat Desa Mantaren II ini merupakan warga pendatang (eks transmigrasi), jadi banyak warganya yang bertanam singkong. Bahkan dulunya singkong di Desa ini sempat dikenal daerah lainnya," kata Agus waktu itu.[manan]



Lebih baru Lebih lama