Jelang Ramadan, Pemprov Kalsel Terapkan “ADA”

Jelang Ramadan, Pemprov Kalsel Terapkan “ADA”

SUDAH menjadi ajang tahunan, kalau harga kebutuhan pokok alias sembako naik menjelang bulan Ramadhan. Selain akibat pasokan yang berkurang ke pasaran, bisa saja adanya ulah spekulan di balik kenaikan harga sembako tersebut.

Melalui siaran Pers Humas Pemprov Kalsel, mengabarkan rapat koordinasi terbatas Pemprov Kalsel dengan pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota, dalam rangka kesiapan menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri. Rakor berlangsung di Ruang Rapat Aberani Sulaiman, Perkantoran Setda Kalsel, pada Selasa 16 Maret 2021, dipimpin langsung Pj Gubernur Kalsel Dr Safrizal, ZA.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani, menyampaikan tidak ada kenaikan dan penurunan harga yang signifikan. Harga bahan pokok yang stabil meliputi beras, kedelai, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan daging sapi.

Lain halnya harga daging ayam ras yang mengalami sedikit kenaikan, menjadi rata-rata Rp38.000 pada bulan Maret. 

"Gula putih mudah-mudahan tidak terulang lagi krisis nasional. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Kami juga sudah bekerja sama dengan enam produsen untuk suplai gula.”

Sementara dari Bulog Wilayah Kalsel menyampaikan, stok beras untuk menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri sangat cukup.

 “Stok beras yang ada di Perum Bulog wilayah Kalsel sebanyak 8.139 ton, ditambah juga dengan adanya stok gabah di Banjarmasin 41,9 ton dan barabai sebanyak 37,5 ton.”

Safrizal menaruh harapan besar kepada dinas dan pihak terkait untuk memfokuskan masalah ketersediaan kebutuhan pokok tersebut.

" Penting kita mengecek satu per satu ketahanan pangan dan logistik, dari sebelas bahan pokok dan tujuh bahan penting, mana yang surplus dan mana yang berpotensi mengalami kekurangan, yang surplus kita jaga distribusinya agar lancar, dan yang  berpotensi masih kekurangan, segera kita isi apakah perputaran bahan pokok antar provinsi maupun impor ," ucapnya mengingatkan. 

Safrizal menerangkan, secara umum logistik tersedia sampai April 2021, sehingga diharapkan bisa mencegah inflasi yang terlalu besar. Guna mengawal ketersediaan bahan pokok di lingkup Kalsel, Pemprov kalsel menerapkan “ADA”. Prinsip ini terdiri dari Availability, Distribution, dan Affordability.

Untuk Availability atau ketersediaan, Safrizal meminta jajaran SKPD terkait mampu mencegah over supply dan less supply. Selain tersedia, bahan pokok juga harus terjaga kontinuitasnya. Sektor selanjutnya, distribusi, mendapat perhatian khusus. 

“Ada stok tapi distribusinya tidak lancar, sama saja dengan menimbulkan inflasi. Penting disiapkan hari-hari tertentu khusus untuk armada yang dilalui logistik jika jalan masih dalam kondisi kurang layak. Imbau masyarakat agar tidak melewatinya. Atur tekniknya, minta tolong kepada Polda dan jajarannya,” kata Safrizal.[araska/adv]


Lebih baru Lebih lama