PULANG PISAU, MK - Ketua Tanfidziyah H Edy Pratowo mengapresiasi kiprah Nahdlatul Ulama (NU) dalam sejarah dan keberadaannya di Indonesia.
Dimana, dalam penilaiannya organisasi Islam terbesar di Bumi Pertiwi ini, memiliki komitmen menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Selain masalah syiar dakwah dan kemaslahatan umat, NU konsisten dalam semangat menjaga pilar-pilar negara," ucapnya kepada awak media, Minggu (7/2/2021).
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, lanjut pria yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pulang Pisau, NU sudah banyak ikut andil dalam pembangunan bangsa, baik pembangunan secara fisik dan akhlak.
"Kiprahnya NU dalam pembangunan bangsa tak diragukan lagi. Sumbangsihnya kepada bangsa saat ini semakin nyata, konsep dan semangat pemikiran menjaga NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika harus senantiasa dikembangkan dan ditancapkan dalam hati seluruh keluarga besar NU," ungkapnya.
Kemudian, dirinya berharap Kabupaten Pulang Pisau tetap dalam kondisi aman. "Mari kita selalu bergandengan tangan untuk membangun daerah kita, jangan mudah terprovokasi oleh oknum atau kelompok yang sengaja ingin memecah belah persatuan yang sudah terjalin dengan baik dan harmonis di Kalteng secara khusus dan Indonesia secara umum," tutupnya sembari berpesan.
Sebelumnya, H Edy Pratowo bersama Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pulang Pisau H Suriyadi menghadiri kegiatan Konferensi Wilayah (Konferwil) Bersama PWNU Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Sabtu siang (6/2/2021).
Kegiatan dimulai pada pukul 12.00 diawali peletakan batu pertama Rumah Sakit NU di Klinik NU, Jalan G Obos No 2, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Kemudian acara pembukaan dilanjutkan di Aula Jayang Tingang dihadiri seluruh peserta Konferwil yang terdiri dari Ketua dan pengurus PCNU, GP Ansor, dan Fatayat NU se-Kalteng.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Diakhir kegiatan, berlangsung pemotongan tumpeng dalam rangka syukuran peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke-95.[manan]
