BANJARMASIN, MK - Dua shelter air atau halte di dua titik lokasi sungai dibangun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin. Pembangunan halte air ini dimaksudkan untuk mendukung sarana pariwisata berbasis sungai di Kota Seribu Sungai.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishub Kota Banjarmasin, Erwin Rifansyah menyebut dua buah shelter yang dibangun itu masing-masing berada di Kelurahan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur dan Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara.
"Keduanya dibangun pada awal September kemarin," terangnya, Senin (19/10/2020).
Erwin menjelaskan, pembangunan shelter air yang berada di Kelurahan Sungai Lulut berbentuk huruf T itu menggunakan dana dari APBD Kota Banjarmasin sebesar Rp197.238 juta. Sementara shelter air di Kelurahan Sungai Jingah dibangun dengan bentuk L dengan anggaran sebesar Rp195.693 juta.
Erwin mengungkapkan, kedua bangunan yang saat ini tengah dalam masa pengerjaan itu bukan bangunan liar. Namun itu merupakan bangunan milik Pemkot yang dibuat untuk membuat nyaman warga pengguna alat transportasi air.
"Nanti warga yang menggunakan perahu atau kelotok yang berjualan di sekitar pasar sungai lulut bisa dengan nyaman menyandarkan kelotoknya di sana," bebernya.
Ia menambahkan, kedua shelter nanti di sana akan dijadikan salah satu dermaga kelotok wisata yang membawa para wisatawan menyusuri sungai di Kota Banjarmasin dan ke Pasar Terapung. Begitu juga untuk shelter air yang ada di Kelurahan Sungai Jingah.
"Dishub akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin agar bisa memaksimalkan fungsi dari fasilitas umum milik Pemerintah Kota Seribu Sungai ini," jelasnya.
Dishub menargetkan kedua proyek pembangunan shelter air tersebut bisa selesai sebelum tanggal 1 Desember 2020.
"Jika sudah selesai, nantinya kita koordinasikan kepada pihak kecamatan dan keluruhan setempat untuk mengelola dan merawat shelter air itu. Seperti pengelolaan parkir dan lain sebagainya," tutupnya.[mia/rilis]
