Diduga Jatuh dari Tongkang, Koki Kapal Tugboat Tenggelam di DAS Kahayan

Diduga Jatuh dari Tongkang, Koki Kapal Tugboat Tenggelam di DAS Kahayan

PULANG PISAU - Nahas menimpa seorang pemuda bernama Muhammad Syahril, yang bekerja sebagai koki kapal tunda alias kapal tugboat pengangkut batu koral.

Pemuda 21 tahun itu tenggelam di DAS Kahayan, tepatnya di perairan Desa Sakakajang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (29/9/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Korban tenggelam diduga akibat terpeleset dari tongkang yang dinaikinya, hingga terjatuh ke DAS Kahayan.

"Saat itu korban baru datang dari beli Hp (handphone), dan lalu mandi. Setelah itu korban  naik keatas tongkang untuk menemui teman ABK lainnya, yang sudah berada di ataa Tongkang. Korban diperkirakan terpeleset dan jatuh ke sungai yang arusnya cukup deras," kata Kasat Polairud Polres Pulang Pisau, AKP Hariyanto kepada awak media di Pulpis, Rabu (30/9/2020).

Diterangkannya, sebelum diketahui korban tenggelam, nakhoda kapal Jumatang (33), yang juga sebagai saksi sempat mendengar teriakan orang meminta tolong. 

Kemudian, lanjut Hariyanto, mendengar teriakan itu, saksi keluar dari dalam kapal dan langsung mencari di sekeliling kapal suara minta tolong tersebut, hingga akhirnya melihat korban sudah  mengapung di DAS Kahayan.

"Melihat korban larut di sungai, saksi langsung mengambil pelampung life boy yang berada di pinggir Tugboad dan melemparkannya ke arah korban. Namun tidak sampai pada korban karena derasnya air sungai yang sedang surut," terang Hariyanto.

Melihat kondisi itu, nakhoda kapal berteriak untuk memberitahukan kepada rekan-rekan Anak Buah Kapal atau ABK yang tengah berada di dalam Tongkang, sambil memberitahukan bahwa Koki tercebur.

Tidak lama saksi lainnya bernama Kurnia lari dan langsung melompat ke sungai untuk menolong korban dan saksi lainnya juga ikut menolong dengan memegang dan memeluk korban. 

Tapi saat itu, korban berontak sehingga saksi hendak ikut tenggelam, dan kahirnya  korban terlepas dari pegangan saksi.

"Korban diperkirakan hanyut terbawa arus sungai yang deras, hingga tidak terlihat lagi, hingga laporan dibuat belum ditemukan. Hingga saat ini korban masih dilakukan pencairan menggunakan Speedboat Pol Airud Polres Pulang Pisau," ungkapnya.[manan]

Lebih baru Lebih lama