Katir Race, Aplikasi Pelestarian Sejarah Nenek Moyang

Katir Race, Aplikasi Pelestarian Sejarah Nenek Moyang

KOTABARU, MK - Katir race alias balap perahu katir digelar di Pulau Kerayaan, Kecamatan Pulau laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Sabtu (22/8/20/20). Lomba ini langsung dibuka Bupati Kotabaru, Sayed Jafar.

Sayed mengaku sangat mendukung katir race yang dilangsungkan setiap tahun. Lomba ini juga merupakan pelestarian sejarah nenek moyang.

"Jangan sampai anak cucu kita nantinya tidak tahu asal muasal adat istiadat yang mereka bawa, seperti lomba perahu Katir Race ini," tutur Sayed.

Menurutnya, katir race ini hanya ada di Kabupaten Kotabaru. Ke depan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari luar maupun lokal untuk berkunjung ke desa ini. 

"Supaya agro bisnis kita bisa meningkat untuk Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga kesejahteraan masyarakat kita lebih meningkat," jelasnya.

Katir race digelar untuk memeriahkan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. Lomba ini diikuti 18 peserta dari 2 kategori, yakni perahu katir besar 11 orang dan perahu katir kecil 7 orang.

Start dimulai dari Pulau Kerayaan, kemudian mengelilingi Pulau Kerasian dan finish kembali ke pulau kerayaan.

Ketua Panitia, Hamidi memaparkan, latar belakang lomba untuk penghormatan kepada nenek moyang yang menggunakan katir merantau ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Pulau Kerayaan, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan.

Di event ini turut dilakukan penyerahan bantuan sosial, seperti untuk Lanjut usia, disabilitas, dan rehab rumah, serta bantuan tunai untuk tambahan dana katir race dan penyerahan bantuan 1 unit mobil ambulans.[zainuddin]
Lebih baru Lebih lama