Inovasi di Tengah Covid-19, Mahasiswa UMM Bikin Tempat Cuci Sistem Pedal

Inovasi di Tengah Covid-19, Mahasiswa UMM Bikin Tempat Cuci Sistem Pedal

KOTABARU, MK - Situasi pandemi Covid-19 cukup menginspirasi empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur yang tengah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) di Desa Kulipak, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru.

Inspirasi dalam wujud inovasi itu tak lain dengan membuat tempat cuci tangan dengan sistem pedal. Alat ciptaan mahasiswa UMM ini sangat diapresiasi warga desa, termaduk Koordinator Desa, Ahmad Awaludin Taslim.

"Tempat cuci tangan ini akan kami letakkan di kantor Desa Kulipak dan Puskesmas Berangas Pulau Laut Timur. Hibah ini dalam rangka mendukung pelaksanaan new normal di Desa Kulipak," tutur Awaludin, Kamis (27/8/2020).

Karena, lanjutnya, tangan merupakan salah satu media penularan, dengan adanya tempat cuci tangan sistem pedal dapat meminimalisir kontak menggunakan tangan. 

Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering digunakan menyentuh berbagai permukaan, salah satunya saat membuka keran air. Sementara siapa pun tidak bisa memastikan apakah keran yang  telah disentuh itu bebas dari virus dan bakteri.

Di masa pandemi seperti sekarang, setiap orang harus selalu waspada dan menghindari hal-hal yang berpotensi menularkan virus Covid-19, salah satu medianya adalah tangan.

Menurut para ahli, tangan menjadi salah satu penyebab penularan terbanyak yaitu sebanyak 98 persen. Dengan adanya inovasi seperti ini, diyakini bisa menurunkan risiko penularan. 

"Tempat cuci tangan ini kami rancang sendiri, terbuat dari baja ringan, dapat menampung sebanyak 25 liter air," imbuhnya.

Menurut Anggota PMM, Siti Mahmudah, proses pembuatan tempat cuci tangan sistem pedal ini memerlukan waktu 5 hari. Untuk sabunnya juga menggunakan pedal. 

"Sedang biaya yang diperlukan untuk membuat 2 unit kurang lebih Rp400 ribu," ucapnya. 

Kepala Puskesmas Berangas, Pulau Laut Timur, Syarkawi mengapresiasi upaya mahasiswa UMM dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan membuatkan tempat cuci tangan sistem pedal untuk Puskesmas. 

"Setiap harinya Puskesmas selalu ramai pengunjung. Untuk itu, kita perlu waspada akan hal ini dengan selalu meberlakukan protokol kesehatan. Apalagi sudah pernah terjadi kasus di Pulau Laut Timur. Alhamdulillah dengan adanya tempat cuci tangan ini dapat mengurangi risiko penularan," papar Syarkawi.

Sementara itu, Pembakal Desa Kulipak, Jali Rahman sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia sangat berterima kasih kepada mahasiswa UMM atas partisipasinya selama 4 minggu ini membantu aparat desa dalam mewujudkan Desa Tangguh Covid-19 melalui program-programnya yang bermanfaat.

"Alhamdulillah, kita dibikinkan tempat cuci tangan sistem pedal dan pada masa seperti ini alat inilah yang sangat diperlukan," sebut Jali.

PMM sendiri merupakan program kuliah yang sama dengan KKN. Bedanya PMM dilakukan di daerah domisili mahasiswa. Karena masa pandemi, perkuliahan dilakukan secara daring dan mahasiswa diizinkan untuk pulang.

Agar mahasiswa tetap bisa melaksanakan KKN tanpa harus kembali ke Malang, dibuatlah PMM. Pada PMM tahun ini program kerja lebih difokuskan pada penanggulangan Covid-19 dengan cara melakukan upaya-upaya pencegahan untuk memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.[iqbal/rilis]
Lebih baru Lebih lama