Ditoleransi, Limbah Hotel Ini Terus Dipantau

Ditoleransi, Limbah Hotel Ini Terus Dipantau

BANJARMASIN, MK - Pengelolaan limbah Armani dan Pyramid Hotel yang beralamat di Jalan SKIP Lama Banjarmasin Tengah terus dipantau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin.

Ini karena air limbah yang dibuang oleh hotel berbintang empat ini sudah berada di atas ambang baku mutu. Fakta ini sudah berdasarkan hasil uji laboratorium sampel limbah oleh DLH Kota Banjarmasin.

“Pemko memberikan toleransi kepada hotel sekitar satu bulan setengah untuk memperbaiki dan menurunkan air limbah, agar tidak melebihi standar ambang batas,” ungkap Kepala DLH Banjarmasin, H Mukhyar kepada wartawan beberapa hari lalu.

Mukhyar mengungkapkan, dalam mengambilan tindakan atas tercemarnya lingkungan hotel itu, DLH sebenarnya tidak mempunyai wewenang mengeksekusi itu, khususnya air limbah Armani dan Pyramid Suites Hotel, dalam lebih ambang batas.

Tetapi, lanjutnya, DLH hanya bisa memberikan teguran dan melakukan pengawasan serta pembinaan, seperti sekarang memberikan waktu untuk perbaikan atau menurunkan air limbah yang dibuang.

“Tindakan hukum itu ada pada pihak kepolisian. Pihaknya hanya berkoordinasikan, baik dengan dinas lain terkait perpanjangan izin nantinya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Muhammad Isnaini mengatakan, Pemkot Banjarmasin telah memberikan toleransi kepada manajemen Pyramid Suite selama satu setengah bulan, diikuti dengan pengambilan hasil uji laboratorium, secara berkala setiap dua minggu.

"Dari pantauan Komisi III, memang secara kasat mata ada yang salah dengan pengelolaan air limbah di sini," terangnya.

Karena itu, dewan meminta komitmen manajemen hotel untuk memperbaiki selama satu setengah bulan, jika tidak akan lanjutkan ke ranah hukum.

Pasalnya, pencemaran lingkungan baik disengaja atau tidak, adalah pelanggaran hukum dengan sanksi pidana penjara dan denda miliaran rupiah. Kasus ini akan terus dikawal, karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

"Kita beri waktu dan kesempatan manajemen memperbaiki dulu, yang terpenting dalam beberapa pekan ke depan dan kita tunggu niat baik manajemen memperbaiki pengelolaan air limbah menjadi ramah lingkungan," pungkasnya.[toso]

Lebih baru Lebih lama