Tak Kalah Saing, Pemuda Banua Ini Rilis Buku Perdana

Tak Kalah Saing, Pemuda Banua Ini Rilis Buku Perdana

BANJARMASIN, MK - Buku berjudul Sabar dan Ridha Resep Hidup Damai dan Bahagia menjadi debut perdana karya pemuda banua, H Muhammad Zaki Mubarak.

Buku ini bahkan sudah menempati urutan ke-3 dari 10 buku besar yang terbit, versi @BukuBukuLaris.

Sang penulis yang berasal dari Amawang Kanan, Kandangan, Hulu Sungai Selatan ini berprofesi sebagai pengajar di STAI Darul Ulum. Ia juga aktif berdakwah di beberapa majelis taklim, 

Kepada metrokalimantan.com, Rabu (13/05/2020), Zaki mengatakan, globalisasi yang disertai dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, salah satunya berdampak pada pergeseran nilai sekaligus mendegradasi akhlak manusia.

"Tidak terhitung banyaknya krisis kemanusiaan dan kemerosotan akhlak dalam kehidupan sehari-hari yang patut menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.

Menurut Zaki, sering sekali kita saksikan di media sosial, orang-orang yang kehilangan kearifaannya, yang tak lagi menyaring berita yang diterimanya, menyebarkan hoaks, fitnah, yang kemudian memicu perselisihan.

Karena itu, penting sekali bagi kaum milenial untuk sadar diri, mengutamakan ilmu dan akhlak di tengah perkembangan dunia modern saat ini.

“Kata Imam Syafii, carilah hikmah dan akhlak seperti ibu yang kehilangan anak satu-satunya. Yarfa'illahulladziina Aamanu Minkum Walladziina Uutul Ilma Darajataat : Yang Allah angkat derajatnya adalah orang yang beriman, bertakwa, berakhlak, berilmu, bukan yang kaya atau yang berkedudukan tinggi,” paparnya.

Keprihatinan atas hal tersebut dan motivasnya ingin berbagi ilmu, Zaki terdorong untuk menyusun buku tersebut, di mana berisi serangkaian hikmah-hikmah dari para ulama sufi terkemuka dari berbagai zaman, yang tidak lekang oleh waktu dan masih relevan hingga sekarang.

Buku itu ditujukan untuk semua kalangan, karena dua hal yang selalu ada dalam kehidupan manusia yaitu sabar dan ridha. 

Selain itu juga Zaki mengharapkan buku ini dapat memberikan manfaat dan berkah dunia akhirat.

“Karena intinya bukan mengajari, tapi sekadar mengingatkan saja hal-hal yang sebenarnya sudah kita yakini tentang pengabdian hamba kepada Allah, akhlak yang mulia, taubat dan mengingat kematian, zuhud, harap dan takut, tawadhu, sabar dan ridha, syukur, ikhlas, kasih sayang Allah,” ungkapnya.[fuad]


Lebih baru Lebih lama