BUNTOK, MK – Sidak pasar dilakukan Tim Gabungan yang terdiri dari Pemerintah Kabupaten, DPRD, TNI dan Polri Barito Selatan, Jumat (3/4/2020). Ini tak lain untuk memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar Kota Buntok, stabil.
Wakil Ketua I DPRD Barsel, H Moch Yusuf Kalem yang ikut dalam sidak menyebut jika sidak pasar perlu dilakukan. Karena yang perlu disoroti Pemkab saat ini, bukan hanya persoalan kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok, melainkan juga melemahnya daya beli masyarakat.
Menurutnya, merosotnya daya beli masyarakat merupakan dampak dari melemahnya ekonomi akibat anjloknya harga komoditi unggulan warga, seperti rotan dan karet.
Kondisi ini diperparah dengan iklim yang memasuki musim hujan, sehingga masyarakat tidak bisa memanen dua komoditi tersebut, karena diterpa banjir akibat meluapnya DAS Barito.
“Sekarang yang perlu dipikirkan adalah (melemahnya) daya beli masyarakat, karena rotan tidak ada yang beli, karet tidak ada yang beli,” jelasnya, Minggu (5/4/2020).
Memikirkan sekaligus mencari solusi nasib masyarakat bawah sangat penting dilakukan. Sebab ketersediaan bahan pangan melimpah di pasaran harus imbang dengan kemampuan daya beli.
"Sekarang tetap sulit terjangkau oleh warga, sebab mereka tidak memiliki penghasilan," jelasnya.
Sebelumnya Asisten I Setda Barsel Aslianson mengungkapkan, dari wawancara dengan pedagang, memang ada beberapa jenis bahan pokok tertentu yang mengalami kenaikan.
Komoditi gula pasir ditemui harganya hingga mencapai Rp21.000 per kilogram, dari sebelumnya di angka Rp13.000 sampai Rp15.000 per kilogram.
Selain gula pasir, komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah dan bawang putih. Untuk bawang merah mencapai Rp40.000 per kilogram dan bawang putih di kisaran Rp45.000 per kilogram.[deni]