Menurut Plt Direktur Utama Jamkrida Kalsel, Suyanto, Senin (20/4/2020), Jamkrida bisa dikatakan sebagai salah satu lembaga penjaminan yang terkena dampak Covid-19.
“Ini seiring banyaknya debitur di Bank Kalsel yang melakukan relaksasi kredit,” jelasnya.
Suyanto mengatakan, hampir sebagian besar kredit yang dijamin Jamkrid berasal dari Bank Kalsel. Kalau debitur di Bank Kalsel banyak yang mengajukan relaksasi kredit, tentunya Jamkrida juga ikut terdampak.
Saat ini Jamkrida memang belum menghitung perkiraan penurunan laba bisnis di tahun 2020 akibat imbas dari pandemi virus Corona.
Hingga April 2020 ini, pelaku usaha yang kreditnya dijamin Jamkrida Kalsel sudah tembus hingga mencapai Rp2 Triliun. Dari angka itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki porsi lebih banyak.
“UMKM diberikan jaminan mencapai 40.000 dengan jumlah pekerjanya mencapai 80.000 orang,” imbuhnya.
Suyanto berharap pelaku UMKM yang dijamin Jamkrida Kalsel jujur dalam melakukan relaksasi kredit. “Artinya mereka yang betul-betul usahanya terdampak saja yang mengajukan,” jelasnya.
Sedangkan bagi yang tidak relaksasi, diharapkan Jamkrida tetap bisa membayar angsuran secara rutin agar bisnis perbankan dan penjaminan kredit di Kalsel bisa tetap tumbuh.[adv/mia]
Tags
bank kalsel
