Ditanam saat Puncak HPN, Pohon Jokowi Kini Meranggas

Ditanam saat Puncak HPN, Pohon Jokowi Kini Meranggas

BANJARBARU, MK – Tak sampai dua pekan pasca ditanam, pohon Mersawa yang ditanam di bundaran Hutan Pers Taman Spesies Endemik Indonesia di Kota Banjarbaru, Selasa (18/2/2020) terlihat meranggas. 
Ini ditandai dengan daunnya yang mengering dan mulai berguguran.
Pohon Mersawa yang masih famili Dipterokarpa ini, dikenal dengan sebutan Pohon Jokowi, karena ditanam secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo saat puncak acara Hari Pers Nasional (HPN), 8 Februari 2020. 
Peneliti Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Banjarbaru, Rusmana mengatakan, ini adalah hal yang biasa terjadi pada tanaman yang baru dipindahkan. 
“Apalagi pohon yang dipindahkan relatif besar seperti ini, ya perlu waktu untuk beradaptasi,” ujar Rusmana.
Tindakan pemeliharaan, harus terus dilakukan untuk kelangsungan hidup pohon. Bila tiada hujan, pohon harus disiram 2 kali sehari (pagi dan sore). Termasuk balutan pada batangnya. 
“Pohon disemprot pupuk daun yang mengandung ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) perangsang tunas dan akar, seperti pupuk daun Hantu Jimmy,” tuturnya. 
Penyemprotan pupuk dilakukan pada batang dan daun, cabang dan ranting pohon. 
“Dilakukan sekali tiap minggunya, pada sore hari setelah jam 4 sore, atau pagi hari sebelum jam 9 pagi,” jelasnya.
Untuk mengendalikan hama atau insektan diberikan puradan pada lantai tanah sekitar tanaman 2 minggu sekali dengan dosis 5 gram/m2.
Ia mengungkapkan, saat ini tanaman masih hidup. “Saya cek batang pohon masih segar dan hijau. Walaupun daun rontok, ini lebih karena transpirasi yang besar dibanding dengan daya hisap akar terhadap air dan nutrisi tanah. Artinya fungsi akar masih belum optimal, karena masih adaptasi,” paparnya.
Terakhir, Ia menyarankan agar sekeliling pohon dipasang sarlon net, dibantu dengan tiang yang menancap ke dalam tanah minimal 1 meter dan dicor. 
“Sarlon dengan intensitas 70 persen, bertujuan mengurangi sengatan matahari dan tiupan kencang. Selain itu berfungsi untuk menekan transpirasi pohon,” ujarnya.
Dengan peneliharaan yang masif, tentunya diharapkan pohon akan terus berkembang menjadi kebanggaan warga banua.[mia/adv]
Lebih baru Lebih lama