PALANGKA RAYA, MK - Razia di Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Palangka Raya belum lama tadi, tampak menyisakan cerita ironi. Itu karena, di antara pengunjung didapati petugas berstatus pelajar.
Fakta ini turut membuat Wakil Ketua (Waket) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, prihatin sekaligus angkat bicara.
Ditemui di ruang kerjanya, Rabu ( 23/10/2019), kader Partai Golkar ini mengungkapkan jika dirinya sudah lama memantau keberadaan THM.
"Saya sudah memantau adanya THM, entah itu pub atau diskotik yang memperbolehkan pelajar bisa masuk ke tempat yang seharusnya belum pantas untuk para pelajar," terang Wahid.
Selain belum cukup umur, lanjut Wahid, mungkin tempat seperti itu bisa membawa pengaruh yang buruk buat generasi muda, khususnya pelajar yang mestinya tugas mereka menuntut ilmu. Apalagi informasinya mereka mengunjungi tempat seperti itu di hari mereka masih sekolah.
"Kita akan evaluasi untuk bisa menerapkan aturan THM hanya boleh menerima pengunjung yang sudah memiliki KTP. Kalau THM-nya tidak nakal, pengelolanya otomatis selektif menerima pengunjung, jadi pelajar takkan mungkin bisa masuk," jelasnya.
Wahid yang aktif bergelut di organisasi kepemudaan ini memberikan peringatan keras kepada THM yang kurang selektif.
"Jangan karena ingin meraih keuntungan, akhirnya pengelola tidak mengawasi pengunjungnya, sehingga para pelajar bisa bebas masuk. Jangan sampai nanti kita melakukan tindakan tegas untuk pengelola THM yang nakal," tutupnya.[deni]