KUALA KAPUAS - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kapuas menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Tahun 2025 sebagai bagian dari penguatan kaderisasi dan ideologi organisasi.
Kegiatan yang mengusung tema “Kesadaran Kader sebagai Pengisi Peran Khidmat GP Ansor di Kabupaten Kapuas” ini dilaksanakan pada 20 hingga 21 Desember 2025 di Pendopo Pemuda NU, Jalan Sulawesi No. 168, Kuala Kapuas.
Pelaksanaan PKD ini mendapat perhatian serius dari Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kalimantan Tengah sebagai wujud komitmen memperkuat struktur dan kualitas kader di tingkat cabang.
Sebanyak 32 peserta mengikuti pelatihan yang dirancang untuk membentuk kader Ansor yang disiplin, berwawasan kebangsaan, serta siap mengabdi kepada Nahdlatul Ulama (NU), bangsa, dan negara.
Ketua Panitia Pelaksana, Akhmad Mundhir, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak sehingga kegiatan kaderisasi ini dapat berjalan dengan baik. Ia menegaskan bahwa PKD merupakan pintu awal pembentukan karakter dan militansi kader GP Ansor di Kabupaten Kapuas.
“Pelatihan ini kami laksanakan selama dua hari dengan harapan seluruh peserta dapat mengikuti rangkaian materi secara utuh dan mendapatkan bekal kepemimpinan yang kuat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kapuas, Luqman, dalam sambutannya menekankan tiga poin penting kepada seluruh peserta. Pertama, komando dan kedisiplinan sebagai ciri khas kader Ansor dalam menjalankan instruksi organisasi.
Kedua, revitalisasi nilai dengan terus mencintai NU dan Indonesia di tengah tantangan ideologi yang memecah belah. Ketiga, peningkatan kapasitas diri agar kader Ansor melek teknologi, mandiri secara ekonomi, dan memiliki wawasan luas.
“Kader Ansor harus menjadi subjek sejarah, bukan sekadar penonton,” tegas mantan Ketua PC PMII Kapuas ini.
Sorotan utama juga datang dari PW GP Ansor Kalimantan Tengah. Ketua PW GP Ansor Kalteng Arjoni yang diwakili Wakil Sekretaris PW GP Ansor Kalteng, Tommy Saputra, menegaskan bahwa Ansor merupakan kader inti NU yang memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Perjuangan Ansor adalah perjuangan NU. Genetika Ansor adalah genetika NKRI dan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang dibangun para kiai dan pendiri bangsa,” ujarnya.
Tommy menambahkan bahwa komitmen NKRI harga mati merupakan prinsip yang tidak bisa ditawar. Menurutnya, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah fondasi terbaik untuk mewujudkan keadilan dan kemaslahatan masyarakat.
“Ansor harus menjadi umat wasathan, berdiri di tengah dan mempersatukan seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.[zulkifli]
Tags
kabar kalteng
