SAMARINDA — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim memastikan Program Jospol menjadi motor utama penciptaan pelaku usaha baru di Kalimantan Timur.
Melalui sistem seleksi terbuka dan pendaftaran online, masyarakat dari berbagai kabupaten/kota bisa mengikuti proses pelatihan dan pendampingan yang telah disiapkan pemerintah.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, mengatakan proses pendaftaran dilakukan melalui link resmi yang dipublikasikan secara terbuka di website dan media sosial DPPKUKM.
“Semua informasi kami sampaikan secara transparan. Masyarakat bisa mendaftar langsung secara online. Kami juga meminta dinas kabupaten/kota membantu menyebarluaskan informasi ini,” jelasnya.
Setelah mendaftar, peserta akan diseleksi sebelum mengikuti pelatihan sesuai minat dan bidang usaha. Peserta yang lolos akan menjalani pendampingan meliputi pengurusan izin usaha, NPWP, hingga sertifikasi halal untuk usaha kuliner.
“Setelah pelatihan dan pendampingan selesai, barulah peralatan usaha kami berikan. Prinsipnya, pelatihan dulu, pendampingan dulu, baru bantuan alat,” tegas Heni.
Program Jospol diproyeksikan berlanjut setiap tahun dan akan diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Mulai 2026, target jumlah peserta meningkat menjadi 2.500 orang, tidak lagi terbatas pada tiga daerah.
DPPKUKM juga menerapkan sistem monitoring berkelanjutan untuk memastikan peserta benar-benar menjalankan usaha setelah menerima bantuan. Pendamping yang telah ditunjuk akan melakukan pelaporan rutin mengenai perkembangan usaha para penerima manfaat.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemprov mencapai target pembentukan 10.000 UMKM baru dalam lima tahun ke depan.
“Kami ingin masyarakat benar-benar mendapatkan kesempatan membuka usaha dan berkembang. Jospol adalah pintu awalnya,” kata Heni.[han911/adv/diskominfokaltim]
Tags
kaltim
