Perkuat Peran BUMD Pangan dan Kendalikan Inflasi, Pemprov Kalsel Studi Tiru ke Jakarta

Perkuat Peran BUMD Pangan dan Kendalikan Inflasi, Pemprov Kalsel Studi Tiru ke Jakarta


JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melaksanakan studi tiru ke Food Station Jakarta dan Perumda Pasar Jaya sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program Akselerasi dan Sinergi Optimalisasi Peran Serta BUMD Pangan yang berfokus pada stabilitas harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta peningkatan kapasitas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kalsel.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Kalsel H. Muhidin diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Ariadi Noor. Ia berdiskusi langsung dengan jajaran manajemen Food Station dan Pasar Jaya terkait strategi dan best practice pengelolaan BUMD pangan, termasuk upaya menjaga rantai pasok bahan pangan dari hulu ke hilir.

“Kami melihat potensi lahan pertanian di Kalimantan Selatan sangat besar. Ke depan, kami ingin memaksimalkan hasil panen petani agar bisa diserap dan dikelola lebih optimal melalui peran BUMD pangan,” ujar Ariadi Noor.

Selain penguatan BUMD pangan, studi tiru ini juga membahas pentingnya digitalisasi pasar. Bank Indonesia mendorong para pedagang memanfaatkan sistem pembayaran non-tunai dengan QRIS sebagai ekosistem transaksi yang lebih transparan dan efisien.

Isu lingkungan juga menjadi perhatian, khususnya terkait pengolahan sampah di pasar tradisional. Pemprov Kalsel mendorong penerapan sistem daur ulang yang mendukung ekonomi sirkular sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Langkah ini ditegaskan sebagai komitmen Pemprov Kalsel untuk membangun sinergi antar instansi dan BUMD dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan sekaligus menciptakan ekosistem pengendalian inflasi yang tangguh dan adaptif di daerah.[adv]

Lebih baru Lebih lama