KANDANGAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong pengembangan perekonomian daerah melalui implementasi ekosistem budi daya padi apung yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung swasembada pangan di Kalimantan Selatan.
Demikian disampaikan Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Maiyo dalam kegiatan panen perdana padi apung di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (30/4/2024).
Kegiatan ini merupakan bukti komitmen dan dukungan OJK bersama Industri Jasa Keuangan untuk mengakselerasi pengembangan budi daya padi apung di Kalimantan Selatan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, offtaker dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
“Berbicara soal akses keuangan, tentu tak lepas dari peran Industri Jasa Keuangan dan regulator. OJK memiliki peran yang strategis dalam mendorong optimalisasi peran Industri Jasa Keuangan sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan,” ujar Agus Maiyo.
Pengembangan ekonomi daerah melalui implementasi budi daya padi apung dilaksanakan di dua lokasi, yaitu desa Muning dan desa Siang Gantung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Program ini sebagai wujud mendukung swasembada pangan yang merupakan salah satu Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Harapannya, sistem ini dapat menjadi sumber ekonomi baru dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Potensi dan Tantangan
BERDASARKAN data BPS Provinsi Kalimantan Selatan dalam lima tahun terakhir, terlihat bahwa luas panen dan produksi padi meningkat pesat di tahun 2023 dan 2024. Hal ini menunjukkan bahwa potensi produksi padi di Kalimantan Selatan yang masih dapat dioptimalisasi.
Metode budi daya padi apung dapat menjadi salah satu inovasi untuk mendukung hal tersebut.
Sementara itu, untuk dapat melaksanakan metode ini secara masif, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, yaitu biaya implementasi yang tinggi, perawatan dan penyimpanan media tanam yang memerlukan perlakuan khusus, serta partisipasi masyarakat, khususnya para petani.
Dukungan OJK dan Industri Jasa Keuangan
SELANJUTNYA, OJK Provinsi Kalimantan Selatan bersama stakeholders terkait telah menyelenggarakan rangkaian berbagai kegiatan meliputi:
1. Focus Group Discussion (FGD) “Optimalisasi Peran Industri Jasa Keuangan dalam Pengembangan Sektor pertanian untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan yang Inklusid dan Berkelanjutan” pada tanggal 26 Maret 2024.
2. Pendampingan/workshop dalam rangka memberikan pemahaman tentang budi daya padi apung sera peran Industri Jasa Keuangan untuk memberikan kredit/pembiayaan pada tanggal 27 Juni 2024.
3. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah, IJK, offtaker, dan gapoktan pada tanggal 27 September 2024, 30 September 2024, dan 5 Januari 2025 untuk implementasi budi daya padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tabalong.
Diharapkan melalui kegiatan ini koordinasi OJK dan para pemangku kepentingan terkait terus terjalin dan berbuah baik. OJK Provinsi Kalimantan Selatan juga terus berkomitmen ikut serta dalam upaya penguatan ketahanan pangan untuk menjadikan Kalimantan Selatan sebagai lumbung padi nasional.[]
Tags
Metro Kota