Kementan Pastikan Lulusan SMKPP Berkualitas, Melalui Peningkatan Kompetensi

Kementan Pastikan Lulusan SMKPP Berkualitas, Melalui Peningkatan Kompetensi

BANJARBARU - Dalam mempersiapkan peserta didik yang handal dan berkompeten di masing-masing program keahlian, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru menyelenggarakan Pelatihan Persiapan Uji Kompetensi Keahlian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Manusia Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan untuk membuktikan sumber daya manusia itu kompeten harus dilakukan pengujian. 

“Pentingnya uji kompetensi, untuk membuktikan bahwa peserta didik lulusan sekolah vokasi, di bidang pertanian kompeten dan mampu bersaing di dunia usaha dan industri," sebut Dedi.

Kegiatan pelatihan merupakan bentuk persiapan dari sekolah kepada siswa XII Tahun Pelajaran (TP) 2023/2024, untuk siap menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan juga Uji Sertifikasi Profesi yang akan segera di laksankan kedepan.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII yang berjumlah sebanyak 83 orang yang dimulai sejak Rabu (19/02/2024).

Adapun peserta terdiri dari 28 orang siswa Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 36 orang siswa Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), dan 19 orang siswa Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolajan Hasil Pertanian (APHP)

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan dapat menyerap semua ilmu yang diberikan oleh instruktur. 

“Saya harap, pelatihan ini dapat memberikan hasil yang maksimal. Mengingat rentang waktu antara pelatihan dan pelaksanaan UKK berdekatan, jadi kalian harus benar-benar mengambil ilmu yang sebanyak-banyaknya,” kata Budi. 

“Sebab, nantinya saat uji sertifikasi, dan anda kompeten, nantinya sertifikat ini sebagai bekal selain ijazah. Banyak sudah sertifikasi itu terpakai, karena di luar negeri itu bisa terpakai," jelas Budi.

Sebanyak 83 siswa, diberikan materi dari narasumber yang terdiri dari praktisi, petani milenial, pengajar dari dinas Perindustrian, dan paktisi dari perusahaan kelapa sawit. 

Skema yang akan diberikan untuk persiapan ujian diantaranya 3skema pemeliharaan tanaman hidroponik untuk kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikutura (ATPH), skema mandor kebun kelapa sawit untuk Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) dan skema pembuatan selai buah untuk kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).[adv]

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama