Anggota DPRD Kapuas Ini Dukung Relokasi Permukiman Warga Tambak Bajai

Anggota DPRD Kapuas Ini Dukung Relokasi Permukiman Warga Tambak Bajai

KUALA KAPUAS, MK - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Franco B Dehen mendukung wacana relokasi warga Desa Tambak Bajai, Kecamatan Dadahup.

Pasalnya, lokasi permukiman warga di  Desa Tambak Bajai tersebut merupakan salah satu wilayah yang kerap dilanda banjir musiman hampir setiap tahun.

Untuk itu maka diperlukan langkah-langkah untuk membantu masyarakat, agar tidak kebanjiran lagi ke depannya, salah satunya dengan relokasi permukiman.

"Kita sangat mendukung untuk adanya relokasi terhadap permukiman warga, agar tidak lagi terdampak banjir," kata Franco B Dehen, Rabu (8/9/2021).

Ditandaskan Anggota Komisi III DPRD Kapuas ini, memang relokasi bagi permukiman penduduk sangat dibutuhkan, karena kondisi permukiman sudah tidak layak lagi, sebab sering banjir dengan jenjang waktu lama, bahkan dalam setahun bisa dua kali.

"Langkah itu, tidak lain untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat, sehingga tidak banjir lagi," imbuh Fapo, sapaan familiarnya.

Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini, mengakui Pemerintah Desa (Pemdes) Tambak Bajai sudah persiapkan lahannya untuk relokasi nantinya dan pihaknya juga siap memperjuangkan kepada pemerintah, agar dapat terealisasi pembangunan permukiman.

"Sehingga dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mau direlokasi. Tanah sudah siap milik desa, dan tentu kita perjuangkan bangunannya, agar masyarakat tidak mengalami banjir lagi," pungkas legislator Dapil IV yang meliputi Kecamatan Dadahup, Kapuas Hilir, Pulau Petak, dan Kapuas Murung ini.

Berdasarkan data dari BPBD setempat menyebut bahwa wilayah Desa Tambak Bajai secara kultur alam berada di daerah cekungan pertemuan Sungai Barito dan Sungai Kapuas.

Khususnya musim penghujan, jika terjadi hujan deras di wilayah Sungai Barito dan saat itu air Sungai Kapuas juga sedang pasang, maka air akan menumpuk di tengah Desa Tambak Bajai berpotensi terjadi banjir.

Bahkan banjir yang melanda desa itu pun bisa terjadi sampai sebulan. Sehingga sangat berdampak buruk terhadap perekonomian serta pertanian masyarakat setempat.[zulkifli]


Lebih baru Lebih lama