PPIU Kalsel Kunjungi BDSP di Tanbu

PPIU Kalsel Kunjungi BDSP di Tanbu

BATULICIN, MK - SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS), melakukan serangkaian kegiatan di Kabupaten Tanah Bumbu sejak 8 Maret 2021.

Dijelaskan oleh tim PPIU Kalsel, Fibrian Hendra Kusuma, kegiatan dilakukan untuk melihat dan menilai kesiapan Business Development Services Provider (BDSP) untuk mengadaan kegiatan pelatihan dari segi sarana prasarana maupun SDM, serta juga mengidentifikasi kapasitas apa yang perlu ditingkatkan dan dilatihkan kepada staf BDSP.

Fibrian mengungkapkan, adapun tujuan dari kunjungan selama 3 hari ini adalah Chek Spot Uji Tuntas, tujuannya memverifikasi dan mengkroscek kesesuaian instrumen Uji tuntas yang telah diisi oleh BDSP dengan kondisi real BDSP.

Sebab nantinya di tempat BDSP tersebut akan dilaksanakan pelatihan dan pengembangan pemuda pertanian, serta mengidentifikasi kapasitas apa yang perlu ditingkatkan dan dilatihkan kepada staf BDSP.

Kegiatan ini dilakukan 10 BPP (BPP Sungai Loban, BPP Kusan Hilir, BPP Batulicin, BPP Karang Bintang, BPP Satui, BPP Angsana, BPP Kusan Hulu, BPP Kuranji, BPP Mentewe, BPP Plut), serta1 P4S (P4S Sekar Rahayu) dan 1 Balai Latihan Kerja telah dilaksanakan chekspot, instrumen telah diisi untuk kemudian di analisis. 

Fibrian memaparkan rencana ke depan setelah rangkaian Uji tuntas akan ada BDSP terpilih untuk ditingkatkan kapasitasnya dengan memberikan pelatihan pelatihan dalam rangka memberikan dukungan dan layanan kepada usaha pemuda.

Ditambahkan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditya P, selain itu juga PM YESS menyempatkan untuk memperkuat koordinasi terkait kegiatan-kegiatan di Kabupaten Tanah Bumbu dengan Dinas Pertanian selaku District Implementation Team (DIT) dan Bappeda, terutama untuk mempersiapkan kegiatan District Multistakeholder Forum.

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS) merupakan program bagi generasi milenial, seperti dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Dan meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. 

"Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tambahnya.

Selain itu, Program YESS dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda. 

Proyek yang didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD) ini bertujuan menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.[advertorial/wd]



Lebih baru Lebih lama