Bersama Yayasan As Salam, ACT Dirikan Dapur Umum Banjir

Bersama Yayasan As Salam, ACT Dirikan Dapur Umum Banjir

PELAIHARI, MK - Gerimis masih menyirami Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Banjir besar yang melanda sejak kemarin, kini mulai berangsur surut, Senin (13/7/2020).

Hanya beberapa titik, tinggi air masih cukup dalam. Seperti di kawasan RT 18 Kelurahan Pelaihari, terdapat 50 keluarga yang masih terdampak. 

Sebagian mengungsi ke rumah saudara, sebagian lainnya ditampung tetangga, dan ada pula yang mengungsi ke rumah majelis taklim Badi'ul Jamil. 

Di rumah majelis itu pula, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Yayasan Assalam bersama warga setempat mendirikan posko dapur umum sehak Minggu (12/7/2020).

"Alhamdulillah pengurus majelis menyediakan tempat untuk para penyintas dan juga relawan, sehingga kami bisa segera membuat aksi kemanusiaan dapur umum ini," terang Ketua MRI ACT Tanah Laut Fuad Amin. 

Menurut Fuad, dapur umum yang didirikan juga mendapat dukungan dari RC Tanah Laut, BPK Putra Ulin, dan BPK Syi'arudin. Ini adalah bentuk gotong royong yang terbangung di tengah bencana.

Kepala Sekolah SDIT Assalam, Darsani mengatakan, dengan adanya kolaborasi bersama ini dalam respon banjir di Tanah Laut, membuat warga sangat membutuhkan bantuan kita semua. Apalagi banyak warga yang rumahnya terendam oleh banjir.

“Kita sangat terbantu dan juga telah mengumpulakan donasi berupa pakaian, obat-obatan dan sembako untuk keperluan di Dapur Umum ini,” ujarnya.

Darsani menyebutkan, Yayasan Assalam akan terus membersamai masyarakat Pelaihari untuk melayani, membantu dan lainnya serta akan terus berkolaborasi bersama ACT.

“Untuk donasi bencana banjir dari Yayasan Assalam Pelaihari total sampai hari ini sebesar Rp4.100.000. Ini belum termasuk natura,” tuturnya. 

Sore itu, tim relawan mendistribusikan 100 nasi bungkus untuk para penyintas banjir di Desa Perintis, Sawahan, dan Beramban. Ketinggian air rata-rata masih sekitar 30 sentimeter atau setinggi lutut. 

Rusiansyah, Ketua RT 18 di Jalan Perintis mengaku senang dengan kehadiran relawan. "Terima kasih kami sudah dibantu. Kondisi begini kami tak bisa bekerja jadi dengan adanya dapur umum ini meringankan beban kami," ucapnya. 

Rusiansyah menyampaikan, kebutuhan mendesak saat ini adalah selimut, pakaian, makanan dan perlengkapan bayi juga anak-anak. 

"Ada dua bayi dan tiga anak-anak yang mengungsi di rumah majelis," tuturnya. 

Rusiansyah berharap banjir segera surut sehingga mereka bisa beraktivitas seperti biasanya.[mia/rilis]
Lebih baru Lebih lama