Kotak makan tersebut dia berikan dengan harga murah dari harga penjualan biasanya, karena menurutnya banyak Ojek Online (Ojol), tukang becak dan lainnya mendapat kesulitan di tengah pandemi Covid-19 di Kalimantan Selatan.
“Dengan adanya Operasi Makan Gratis (OMG) dari ACT inilah yang membuat saya memberikan harga yang berbeda karena dengan itu saya yang tidak bisa kelapangan langsung bisa berbagi dan membantu walaupun tidak banyak,” ujarnya.
Menurut Yanti, di tengah wabah ini penurunan dratis terjadi terhadap omzet jualannya disebabkan banyaknya orang yang tidak keluar rumah dan tidak ada juga yang melakukan kegiatan pesta ataupun acara pernikahan.
“Ada beberapa orderan seminggu yang lalu masuk ke saya tatapi adanya larangan tidak boleh berkegiatan yang mengumpulkan banyak orang akhirnya orderan tersebut diundur dalam waktu yang belum ditetukan,” imbuhnya.
Untuk saat ini, Yanti masih bersyukur mempunyai pelanggan setia seperti ibu-ibu rumah tangga dan dinas pemerintahan yang tiap minggu memesan catering di tempat dia walupun sudah mulai berkurang.
“Alhamdulillah, Ketika saya update status di WA tentang open order makanan pasti ada yang memesan langsung,” tuturnya.
Yanti berharap wabah ini cepat berlalu dan Kembali seperti semula dan bermamfaat bagi semua yang menerima makaan gratis ini.
“Saya selalu pegang prinsip dari ibu saya yaitu ketika membuat usaha jang melulu mencari untung tetapi carilah saudara itu sudah saya rasakan bagaimana yang terjadi pada diri saya ketika saya susah tiba-tiba ada saja saudara yang membantu apalagi dengan charity ini saya akan menerima berpapun harga yang berikan kepda saya,” tuturnya.
Koordinator Program ACT Kalsel Retno Sulisetiyani mengatakan OMG ini diselenggarakan oleh perusahaan air mineral Amanah menggandeng ACT MRI dimulai dari tanggal 06 hingga 11 April untuk masyarakat Kalimantan Selatan.
“Semoga dapat membantu dan diberikan kemudahan bagi yang sudah menerima makan gratis ini,” katanya.[mia/rilis]
Tags
Humaniora
