Kegiatan pertanian dilakukan sebagaimana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi, di mana masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa.
"Petani harus tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Pertanian tidak boleh berhenti meski bumi akan runtuh besok. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti di tengah wabah Covid-19," jelasnya.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kayuh Baimbai berlokasi di Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar merupakan salah satu Gapoktan penerima Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari dari Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura Kalimantan Selatan dalam mengelola pelestarian pangan, komoditas sayuran dan buah.
Luas lahan yang dimiliki Gapoktan 13 hektare yang dikelola oleh 5 Poktan dengan jumlah 100 orang anggota diketuai oleh Misrani.
"Kami sudah bekerja sama dengan Giant dan Hypermart terutama melon dan tomat," Misrani, Senin (13/4/2020).
Selain itu, pembeli juga datang sendiri ke sini. Namun adanya Corona penjualan buah melon dan tomat di supermarket mengalami penurunan.
"Omset selama ini bisa mencapai Rp200 juta per tahun tapi tahun ini akan menurun," tuturnya.
Dampaknya, lanjutnya, panen melon ditunda sehingga banyak buah yang busuk di lahan.
"Gapoktan harus lebih inovatif dalam mengelola usahatani dari konvensional diubah dengan menggunakan fasilitas internet dalam pemasarannya," tutur Yulia.
BBPP Binuang akan melakukan pendampingan pemasaran kepada Gapoktan dan P4S Patra Mandiri.[advertorial]
