Seperti yang dialami Bella Yolanda Sapitri (19) seorang mahasiswi semester 2 jurusan Hukum Ekonomi Syariah Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.
Ia mengungkapkan dalam karya tulis ilmiahnya sangat merasa kesulitan sejak diberlakukan sistem pembelajaran daring (online) akibat dampak Covid-19 ini.
Mahasiswi asal Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala ini merupakan anak yatim dan dibesarkan oleh ibunya yang hanya berjualan ikan.
"Dampak seperti ini saya sendiri sebagai anak rantau mengalami kesulitan dalam megerjakan tugas yang dalam sistem daring ini, dimana saya tidak mempunyai laptop dan mendapatkan tugas itu harus menggunakan laptop tersebut," ungkapnya melalui rilis yang diterima metrokalimantan.com, Selasa (14/4/2020).
Dilanjutkan wanita berparas cantik ini, kuota yang terus menerus terkuras karena adanya kuliah yang harus diikuti secara online seperti menggunakan berbagai aplikasi.
Selain itu, tambahnya, betapa susahnya dirinya untuk berbelanja bahan makanan karena harus berbagi anggaran dengan membeli paket data, bayar sewa kos sementara kiriman uang dari ibunya tak menentu dan belum mencukupi.
"Saya masih bersyukur diberi Allah subhanahu wata'ala kesempatan menuntut ilmu. Saya akan terus berjuang untuk bisa terus menyelesaikan kuliah dan saya berharap keadaan seperti ini cepat berlalu," tukasnya.[kenedy]
Tags
Humaniora
