PALANGKA RAYA, MK - Merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19 berdampak terhadap lesunya sendi-sendi perekonomian di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Sektor usaha masyarakat kecil dan menengah, bahkan industri dalam skala besar pun juga terpukul akibat dampak darurat bencana nasional Covid-19 ini.
Imbas lesunya kegiatan ekonomi pasca diterapkannya kebijakan pemerintah yang meminta agar masyarakat berdiam diri di rumah selama darurat Covid-19 ini juga berdampak terhadap pemerintah daerah, khususnya dari retribusi maupun potensi pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Palangka Raya, Aratuni Djaban mengungkapkan, secara otomatis dengan kondisi Covid-19 ini potensi pendapatan daerah akan menurun, karena beberapa objek pajak mengalami penurunan usaha.
Dicontohkannya, usaha kuliner saat kondisi Covid-19 ini tidak seramai jika dibandingkan dengan sebelum adanya musibah wabah virus ini.
"Sepinya usaha kuliner ini tentu berimbas ke sektor usaha perparkiran, sehingga pendapatan parkir juga sedikit. Dampak seperti ini juga diikuti oleh sektor lainnya," bebernya, Rabu (1/4/2020).
Ditambahkannya, dari sektor perhotelan juga paling merasakan akibat musibah ini, karena tingkat okupasi diperkirakan menurun, apalagi aktivitas transportasi darat dan udara juga turun drastis.
"Selama ini para penghuni hotel rata-rata orang yang datang dari luar daerah ke Palangka Raya," tukasnya.[kenedy]
Tags
kabar kalteng