BINUANG, MK - Peningkatan kompetensi petani, konsisten dilakukan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Kali ini, BBPP Binuang menerapkan pola tanam tumpangsari di Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Untuk Pelatihan Tematik Tumpangsari Tanaman Angkatan V ini dilangsungkan selama tiga hari, 16 hingga 18 Oktober 2019 di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Banua Lawas.
Tak kurang dari 30 peserta yang berasal dari Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara, ambil bagian dalam kegiatan edukasi pertanian ini. Satu di antara perserta pelatihan ini adalah Sarinah.
"Di sini peserta pelatihan mencoba menanam dengan metode tumpangsari. Ini diharapkan teman-teman dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat," tutur Sarinah.
Untuk Fasilitator pelatihan ini sendiri terdapat nama Widyaiswara Ahli Utama BBPP Binuang, Ir Marhaenis Budi Santoso M.Si, Kepala BPP Banua Lawas, Yuli Permana SP dan Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong, Fathurrahman, SP, M.MA.
Marhaenis di sela memberikan materi menyampaikan, sesungguhnya sistem tumpangsari sudah menjadi kebiasaan petani kita sejak dulu. Namun belakangan tidak banyak yang melaksanakan, karena sistem monokultur dianggap lebih simpel dan menenuhi skala ekonomi.
Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk mendorong petani menggalakkan tumpangsari. Pengelolaannya dilakukan dengan benar sehingga efisiensi sistem tumpangsari meningkat, demikian juga nilai kesetaraan lahan.
"Kuncinya adalah mengelola lahan, waktu tanam, sumberdaya yg dimiliki petani. Dengan tumpangsari dipastikan akan lebih menguntungkan baik secara Agrononi, ekonomi, maupun ekologi," paparnya.
Karena itu, lanjutnya, petani diharapkan tak ragu untuk menerapkan apa yang telah dipelajari.
Kepala BPP Banua Lawas, Yuli Permana berterima kasih pada BBPP Binuang yang telah mempercayakan Pelatihan Tematik Tumpangsari Tanaman di BPP Banua Lawas.
"Tanaman hortikultura di daerah Banua Lawas mulai naik daun, dan kami berharap nantinya peserta bisa menerapkan ilmu yang didapat," ungkapnya.
Yuli menambahkan, pihaknya berharap dengan diterapkannya metode Tumpangsari oleh petani akan meningkatkan pendapatan petani untuk wilayah Kecamatan Banua Lawas
Fathurrahman dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong sangat mengapresiasi pelatihan ini.
“Peserta sangat bersyukur dengan adanya pelatihan ini, karena mampu meningkatkan pengetahuan mengenai metode tanam dengan cara tumpangsari. Ke depannya kami sangat berharap akan ada pelatihan-pelatihan tematik lainnya,” pungkasnya.[irfan/bayu]